Kamis, 21 Maret 2013

and opened thought about relationship

jam sudah menunjukan pukul 00.21. seharusnya saya sudah tidur untuk menyimpan energi untuk besok bertempur lagi di kantor. ah, tapi lagu ane brun yang judulnya little lights masih mengalun pelan-pelan dari laptop saya, dan waktu akan sangat sayang sekali apabila terbuang begitu saja tanpa menikmati nada-nadanya. lalu, secara acak, saya tiba-tiba terpikir tentang sebuah hubungan. mungkin karena saat makan malam barusan dikantor, saya menonton sebuah film, yang entah judulnya apa. ceritanya, tentang seorang agen CIA yang sedang menjalani komitmen yang sangat serius dengan seorang wanita. wanitanya tidak tau kalau laki-laki itu adalah agen CIA. ya, begitulah. satu hal yang sangat menarik perhatian saya, adalah adegan mereka sedang berpegangan tangan dan menangis bersama-sama. adegan seperti itu, sempat membuat saya merasa hangat dan terharu. pada saat-saat tertentu waktu dulu. dan yang paling buat saya aneh, ketika lihat adegan seperti itu lagi barusan, saya tidak merasakan hal apapun juga. tidak hangat, tidak tersentuh, dan menurut saya itu bukanlah adegan yang manis.pun tidak membuat saya ingin mempunyai pasangan hidup yang dapat menjadi tempat berbagi dalam suka dan duka. well, saya mulai khawatir pada diri saya sendiri. apa yang terjadi?.

lalu saya berpikir dan meneliti apa yang sedang terjadi. apakah saya normal  merasa sangatlah belum waktunya untuk mempunyai pasangan hidup?. apakah saya normal merasa sangat tidak mau menikah?. menikah menurut saya saat ini adalah hal yang paling saya hindari. apakah saya normal merasa bosan melihat kehidupan orang yang sudah berkeluarga?. apakah saya normal tidak tertarik mendengar cerita teman saya yang baru menikah?. kembali lagi seperti apa yang saya katakan. terkadang jawaban dari berbagai pertanyaan itu tidak begitu saja datang seperti harta karun. karena jawaban itu kita sendiri yang buat.

merasa memiliki tanggung jawab akan jawaban dari berbagai pertanyaan itu, akhirnya saya menemukan jawabannya sendiri melalui cerita yang saya rangkai dari dulu kala sampai sekarang.

saya ingat, dari tahun 2008, saya tidak pernah terlibat dalam hubungan yang serius. ya, serius. secara umum, keseriusan sebuah hubungan itu digambarkan oleh ikatan yang dikenal dengan relationship, kan?. ya, coba lihat facebook. a is in a relationship with b, whatsoever. dengan begitu, semua orang tau, bahwa a terlibat hubungan serius dengan b. mereka berdua mempunyai komitmen untuk memiliki satu sama lain. mereka terikat dalam sebuah hubungan yang serius. saya selalu takut mempunyai komitmen seperti itu. maka, sejak tahun 2008, ketika dekat dengan seorang laki-laki, saya tidak pernah benar-benar berada dalam sebuah hubungan itu. kita bersama, tapi saya takut memberikan kita berdua judul yang sangat mengikat. banyak yang bilang itu karena saya tidak mau sakit hati. ada yang bilang saya trauma terhadap laki-laki dan tidak mau disakiti lagi. ada yang bilang karena saya masih mau berhubungan dengan laki-laki lain juga secara bebas. dan berbagai macam alasan lainnya. padahal, alasan-alasan tersebut tidak ada yang benar.

menurut saya, ketika kalian berada dalam sebuah hubungan dengan seseorang, dengan title 'in a relationship', berarti kalian berada dalam sebuah janji yang sakral. kalian berada dalam ikatan sebuah komitmen yang kokoh. saya melihat itu sebagai suatu anugrah, sesuatu yang indah, bukan sesuatu yang menakutkan dan harus dihindari. ketika dua insan saling menerima kelemahan masing-masing, ketika dua orang bisa meredam ego manusia mereka masing-masing dan hidup dengan damai berdampingan, ketika dua orang sudah hatam pelajaran ilmu ikhlas untuk menerima kelemahan satu sama lain, ketika dua orang bisa berjanji dan menepatinya bersama-sama, ketika cinta dan kasih sayang itu benar-benar mereka bagi satu sama lain, bukankah hal seperti itu adalah indah?. menurut saya iya. indah sekali.

dengan pemikiran saya seperti itu, mungkin akan sangat kontradiktif dengan keputusan yang saya ambil beberapa waktu yang lalu. ya, kemarin saya sempat berhubungan dengan seseorang dalam waktu yang cukup lama. tidak ada yang salah antara kita berdua. saya bisa bilang semuanya berjalan dengan sangat baik. tetapi, ketika muncul pilihan dan saya ditanya untuk berpisah sama sekali atau berkomitmen dengan serius, saya memilih untuk berpisah sama sekali.

saya tau ini terdengar bertentangan, tetapi saya punya alasan atas semuanya...

sebuah hubungan itu indah dan harus dijaga keindahannya. sebuah hubungan yang serius, itu diikat secara sempurna sehingga kedua insan yang dipersatukan bersatu membentuk sesuatu yang baru dan indah. lalu diri saya, tidak ada yang lebih tau tentang diri saya sendiri selain saya. saya masih menjadi  manusia yang belum cukup dewasa untuk menahan ego karena cinta ataupun menerima kekurangan orang lain. jujur saya adalah orang yang tidak mau kalah dengan orang lain, walaupun itu dengan orang terdekat saya sekalipun. saya selalu berpikir saya benar, walaupun sebenarnya saya sering berbuat salah. saya tidak suka diatur oleh orang lain, walaupun itu sebenarnya untuk kebaikan saya sendiri. saya tidak suka ketika saya tidak dibiarkan bebas, walaupun terkadang saya sadar itu karena saya terlalu bersikap sembarangan. saya masih memusatkan poros dari semuanya terhadap diri saya. padahal poros kehidupan itu harusnya ada dimana-mana. saya cepat merasa bosan, padahal terkadang kita harus menggali makna akan sesuatu dalam waktu yang lebih lama. dan itulah kenapa saya tidak pernah mau menjalani hubungan serius atau terikat dengan orang. bukan karena pasangannya, bukan karena hubungannya, bukan karena waktu, tetapi karena diri saya sendiri. saya belum cukup dewasa untuk mempunyai komitmen serius yang harus saya jaga keindahannya sampai waktu tiba untuk memisahkan.

dan seperti ini dalam waktu yang lamapun saya tidak menyesalinya. sudah bertahun-tahun saya menjalani hidup saya seperti ini dan merasa bahagia. saya sadar, itupun bukan salah saya menjadi seperti itu. saya sadar ini adalah kehidupan orang muda, yang harus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik karena arahan dan usaha dirinya sendiri. bukan karena orang lain. orang datang dan pergi memberi pelajaran yang akhirnya akan selalu diimplementasikan. dan semakin banyak orangnya, semakin banyak pelajarannya. dan saya bersyukur akan itu, karena saya yakin Tuhan sedang membentuk saya agar saya siap dengan hubungan serius itu.

jadi, apabila diantara kalian sempat berpikir bahwa saya tidak mau punya hubungan serius karena takut sakit hati atau karena takut laki-laki, kalian salah besar. saya hanya sedang bertransformasi menjadi seseorang yang baru agar nanti, ketika saya bertemu dengan orang itu, saya sudah siap menjaga ikatan itu sampai akhir waktu. dan hidup bahagia selama-lamanya seperti cerita dongeng anak kecil.

seperti seorang pemain piano yang melatih tangan kiri dan tangan kanannya secara terpisah untuk bisa memainkan piano. ia tidak akan menggabungkan langsung kedua tangannya karena pasti akan ada kesalahan entah dari tangan kiri atau tangan kanannya. saya hanya sedang dilatih, dan dibelahan dunia mana saya tidak tau, seseorang itu sedang benar-benar dilatih juga. suatu saat kita berdua akan mengalunkan melodi kehidupan paling sempurna didunia, selamanya dan hanya satu kali, sampai waktu memisahkan kita berdua.

jujur, itu terdengar menggelikan untuk saya. sungguh. belum. hanya masalah waktu.

Tidak ada komentar: